Ketum APIK Kalimantan Barat terpilih, Dedy Armayadi (kiri) menyerahkan cinderamata ke Kepala BPHL Wilayah VIII Pontianak, Adhi Suprihadi (kanan) di Musang I APIK di hotel Orchadz Gajahmada di Pontianak, Sabtu, 24 Agustus 2024. (Dokumen foto: APIK Kalimanntan Barat)

Pontianak, APIK. Pemilik toko kayu dan meubelair Berkah Bintangor, Dedy Armayadi S.Hut dipilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pelaku Industri Kayu (APIK) Kalimantan Barat, masa khidmat (pelayanan) 2024-2027. Sesuai Keputusan Musyawarah Anggota (Musang) I APIK di hotel Orchadz Gajahmada di Pontianak, Sabtu, 24 Agustus 2024.

Musang I APIK secara resmi dibuka Kepala Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah VIII Pontianak, Adhi Suprihadi. Dihadiri dari para pelaku industri kayu atau pemegang Perizinan Berusaha Pengelolaan Hutan (PBPHH) se—Kalimantan Barat dan para Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan (GanisPH).

“Musang I APIK ini untuk mewujudkan visi misi APIK Kalimantan Barat, diperlukan adanya seperangkat fungsionaris kepengurusan sebagai pelaksana jalannya organisasi. Sebagai amanat untuk menindaklanjuti hasil deklarasi pembentukan APIK pada 24 Juli 2024 di Pontianak,” ungkap Dedy Armayadi.

Ia mengakui dalam melaksanakan tugas akan berpedoman pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) APIK Kalimantan Barat yang berlaku. Kepengurusannya dimulai sejak disahkan dan akan purnatugas pada 24 Agustus 2027.

“APIK sebagai perkumpulan, merupakan mitra strategis pemerintah dan lembaga-lembaga yang berkepentingan. Berfungsi sebagai wadah dan wahana komunikasi, informasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi. Tepatnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan usaha industri perkayuan dan tenaga teknis pengelolaan hutan,” papar Dedy Armayadi.

APIK diharapkan, lanjutnya, dapat mewujudkan industri kehutanan berkelanjutan di Kalimantan Barat. Melalui peningkatan teknologi dan inovasi dalam meningkatkan nilai tambah produk kehutanan, peningkatan penggunaan bahan baku daur ulang, dan pemanfaatan bahan baku industri yang berasal dari pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

“Produk-produk industri yang tergabung di dalam APIK, meliputi produk primer kayu olahan, produk meubelair, produk furniture, dan berbagai produk kerajinan tangan untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor. APIK berharap bisnis kayu di masa depan menjadi sehat dan bekelanjutan,” doa Dedy Armayadi. (m48)